NFPA mengeluarkan laporan tentang kebakaran di restoran. Dalam laporan berjudul “Structure Fires in Eating and Drinking Establishments” menunjukan bahwa kebakaran di restoran sangat fatal, karena dapat memicu kematian dan kerugian material.
NFPA memberikan solusi preventif untuk para praktisi fire protection dan pemilik restoran. NFPA 96 tentang Standar untuk Pengontrol Ventilasi dan Proteksi Kebakaran di Tempat Masak Komersial memberikan persyaratan, cara instalasi, dan inspeksi.
Penting! Jangan Di-skip! 8 Tips Mencegah Kebakaran di Restoran
Ada 8 poin yang ditekankan oleh NPFA sebagai bahan rujukan untuk praktisi fire portection dan manager safety restoran. Poin-poin ini harus diterapkan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di restoran. Berikut penjelasannya.
1. Persiapkan Exhaust untuk Alat Masak
Banyak pertanyaan yang muncul, “kapan alat masak memerlukan alat exhaust?”. Dalam memilih sistem exhaust atau pembuangan udara, perlu dipertimbangan menu apa yang dibuat, cara masak, dan bahan yang digunakan.
Semisal, kamu sedang memasak menu yang sarat minyak, seperti kentang goreng. Uap yang dihasilkan saat mengoreng kentang goreng akan banyak mengandung minyak, maka dari itu harus digunakan exhaust tipe 1.
Namun, jika kamu hanya membuat kue dan memanggangnya di oven, cukup gunakan exhaust tipe 2. Ada juga alat masak yang tidak memerlukan exhaust. Alat masak yang sudah memenuhi standar ANSI/UL 197 tidak perlu menggunakan exhaust.
2. Perhatikan Jarak dan Tata Ruang
Perhatikan jarak alat masak dan benda mudah terbakar lainnya untuk mencegah penyebaran api. Radiant heat atau panas radiasi dari api yang dihasilkan cukup kuat untuk membakar benda mudah terbakar di sekitarnya.
Bagian 4.2 pada NFPA 96 merekomendasikan jarak minimum 18 inci atau 20,32 cm antara alat masak dan bahan mudah terbakar. Untuk list bahan apa saja yang termasuk mudah terbakar silakan cek di bab 3.
3. Pelajari Saluran Keluar Masuk Kap Exhaust
BAB 5 dari NFPA 96 membahas semua persyaratan kap exhaust mulai dari ukuran dan juga jenis bahan yang dibuat. Kap exhaust harus dibuat dengan baja ketebalan tidak kurang dari No. 18 MSG.
Baja juga harus tahan karat dengan ketebalan tidak kurang dari No. 20 MSG, atau bahan lain yang disetujui dengan kekuatan setara dan tahan api serta korosi. Sesuaikan ukuran kap exhaust dengan peralatan masak yang kamu gunakan di dapur.
Khusus untuk exhaust untuk pembuangan udara berminyak harus dilas bagian luar agar tidak terjadi kebocoran minyak yang dapat memicu kebakaran pada saluran pembuangan exhaust.
4. Kenali Corong Pembuangan Exhaust Sistem
Corong pembuang adalah bagian yang cukup vital dalam upaya mitigasi kebakaran di restoran. Pastikan corong exhaust cukup besar untuk dapat diakses saat akan diinspeksi dan dibersihkan.
Residu yang mengandung minyak pada corong pembuangan wajib dibersihkan. Selain itu, perhatikan juga arah pembuangan udaranya sudah seseuai dengan standar. Pastikan udara disirkulasikan dengan baik dan tidak mengalir kembali.
5. Pilih Alat Pemadam Api dengan Tepat dan Pelajari Cara Penggunaannya
Karena dalam dapur restoran banyak sekali faktor pemicu kebakaran, misalnya dari uap pengorengan maka dibutuhkan alat pemadam api. Lalu, alat pemadam kebakaran seperti apa yang harus disiapkan untuk memproteksi dapur restoran?
Namun, pastikan juga tim-mu juga terlatih cara mengoperasikan fire suppression. Siapkan juga manual call point yang dapat diakses dengan mudah dimana jaraknya 1-2 meter dari area yang diproteksi.
Siapkan juga APAR yang cocok untuk dapur. Jenis APAR untuk dapur adalah yang utamanya dapat memadamkan kelas kebakaran B. Silakan cek di sini untuk mendapatkan rekomendasi dari Firecek.
Selain itu, pastikan juga tim-mu sudah tahu cara pakai alat pemadam api. Jika belum tahu bagaimana cara menggunakan APAR, silahkan cek tutorialnya di sini. Semua karyawan juga sebaiknya mengikuti training APAR agar siap menghadapi kebakaran.
Baca juga:
Poin Selanjutnya: Cara Inspeksi Alat Pemadam Api di Restoran
6. Inspeksi, Uji, dan Rawat Alat-Alat yang Ada di Restoran
Selalu pastikan tim-mu melakukan inspeksi alat pemadam api yang ada secara berkala. Cek APAR dan instalasi fire suppresion dengan vendor terpercaya setidaknya tiap 6 bulan sekali.
Untuk inspeksi APAR, pastikan bahwa APAR selalu dalam kondisi baik. Cek selang juga komponen APAR lainnya. Untuk lebih memudahkan pengecekan, kamu bisa monitor menggunakan aplikasi Firecek, download di sini.
Selain itu, banyak restoran yang menggunakan pemanas untuk makanan. Pastikan karyawan untuk memeriksa tidak ada bahan yang mudah terbakar di atas atau di dekat alat pemanas.
Sebelum memulai menggoreng, karyawan juga harus memeriksa level minyak supaya tidak terlalu rendah. Karena jika koil pemanas terbuka di atas atau dekat dengan permukaan minyak, residu yang ada dan minyak dapat terbakar.
7. Tekankan Pentingnya Kebersihan Sistem Pembuangan Exhaust
Meskipun terlihat sepele, nyatanya residu pada sistem pembuangan exhaust yang terkontaminasi dengan minya dapat memicu percikan api. Kamu bisa meminta vendor terpercaya untuk melakukan pembersihan saluran exhaust tiap 6 bulan sekali.
Setelah pembersihan dilakukan, jangan lupa untuk mendokumentasikannya. Pastikan juga bahwa pembersihan sistem pembuangan pada exhaust dilakukan sesuai standar agar hasilnya maksimal.
8. Sebagai Pemilik Restoran Kita Harus Bertanggung Jawab
Pada akhrinya sebagai pemilik restoran, kamu lah yang bertanggung jawab akan fire protection di tempat usahamu. Pastikan, bahwa seluruh prosedur dan juga upaya mitigasi kebakaran sudah dimaksimalkan.
Dokumentasikan dengan baik tiap inspeksi dan selalu pastikan tim-mu terlatih dalam melakukan inspeksi dan juga menggunakan peralatan, baik alat pemadam api dan alat masak.
Sumber: 8 Tips for Restaurant Facility Managers during Serve Up Fire Safety in the Kitchen FPW Campaign oleh Jacqueline R. Wilmot