Apa itu backdraft penting diketahui dalam ilmu pemadam kebakaran. Pasalnya, backdraft merupakan salah satu yang harus dihindari oleh petugas pemadam kebakaran.
Apa itu Backdraft?
Apakah Anda seorang petugas pemadam kebakaran atau gemar dengan dunia fire fighting? Tentunya Anda sudah tidak asing dengan istilah backdraft. Atau mungkin, Anda pernah mendengar istilah ini dalam film yang bercerita tentang petugas pemadam api, Backdraft (1991).
Istilah Backdraft memang sudah tidak asing bagi yang berkecimpung di dunia fire fighting. Backdraft dalam kebakaran cukuplah berbahaya bagi keselamatan petugas pemadam kebakaran. Lalu, apa itu backdraft?
Backdraft adalah situasi pembakaran gas secara cepat yang biasanya mengakibatkan ledakan. Backdraft disebabkan oleh masuknya udara secara tiba-tiba ke dalam api yang telah menghabiskan sebagian besar oksigen yang tersedia di sebuah ruangan atau gedung.
Seperti yang kita ketahui, api terbentuk dengan adanya udara, bahan bakar, dan panas, ketiganya merupakan unsur dalam teori segitiga api. Bahan bakar seperti kayu, memiliki suhu penyalaan sendiri yang memungkinkan kayu mulai terbakar sendiri tanpa adanya kontak langsung dengan api.
Ketika api telah menghabiskan sebagian besar oksigennya, nyala api akan padam. Tetapi, bahan bakar akan tetap menyala dalam keadaan membara dan masih menghasilkan panas, seperti halnya arang.
Pada saat sebuah ruangan ditutup, panas tidak dapat keluar dan bahan bakar masih menyala. Namun, nyala api akan lebih lambat usai sebagian besar oksigen habis.
Ketika oksigen mulai menipis, api akan terus menyedot oksigen untuk tetap dapat menyala. Akibat pembakaran yang kurang sempurna, api akan menghasilkan karbon dan arang serta menghasilkan asap gelap atau hitam.
Asap hitam tersebut merupakan hasil dari pembakaran yang tidak semakin tidak sempurna pembakarannya. Jadi, sebagai petugas pemadam kebakaran, penting untuk mengetahui ciri-ciri backdraft untuk menghindarinya.
Cara Mengenali Backdraft
Beberapa hal dapat dilakukan untuk mengenali backdraft. Salah satunya adalah dengan mengevaluasi warna asap yang mungkin sangat pekat dan padat serta aktif mencari pelepasan dari bagian atas ruangan. Hal buruk yang juga terjadi adalah tidak ada ruang tersisa untuk api akibat menahan asap yang akan terus muncul. Asap ini sangat panas bahkan dapat menghasilkan api pada bahan bakar di tempat ia dapat keluar, seperti atap misalnya.
Pada saat yang sama, api mencoba menarik oksigen sebanyak mungkin untuk mempertahankan diri. Ini dapat terbukti saat kita melihat asap masuk bersama udara di bawah pintu, jendela, dan lainnya. Jendela juga akan menunjukkan tanda-tanda overheat, seperti noda cokelat hingga retak. Hal ini juga bisa Anda evaluasi untuk menghindari backdraft.
Tanda-tanda ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan agar tidak terjebak dalam backdraft saat kita membuka pintu dan membuat oksigen masuk. Masuknya oksigen akan menyebabkan bahan bakar meledak ke dalam api dengan cara yang eksplosif karena berada dalam ruangan yang tertutup rapat dengan suhu yang sangat panas.
Ada baiknya petugas pemadam menghindari ventilasi dengan bukaan horizontal, seperti jendela dan pintu karena dapat menyebabkan backdraft. Satu-satunya cara efektif untuk menghilangkan panas dengan aman adalah dengan ventilasi atap atau bukaan vertikal lainnya yang akan meredakan penumpukan suhu panas, kemudian petugas pemadam dapat memasuki ruangan.
Pada saat api masih merajalela ketika pemadam masuk ke dalam dengan media air pemadam, setidaknya api tidak akan meledak secara eksplosif. Namun, tentunya akan lebih aman untuk masuk dengan menggunakan SCBA yang sesuai, serta peralatan lainnya saat kita mulai mendinginkan api dengan fire hose.
Jadi, itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengenali potensi backdraft dan bagaimana mencegah agar petugas pemadam tidak terluka saat memadamkan api.
Meskipun sudah berhasil menghindari backdraft dan berhasil masuk ke dalam, perlu diingat bahwa proses pemadaman belum berakhir. Di dalam bangunan terbakar akan banyak bahya yang menanti.
Pastikan petugas pemadam berada di sisi yang aman dengan menggunakan ventilasi vertikal bahkan ketika tidak ada tanda-tanda peringatan yang jelas. Hal-hal berisiko bisa terjadi kapan saja di dunia fire fighting, tetaplah waspada.
Sumber: FR1 Community