Popularitas motor listrik yang meningkat ternyata juga diiringi dengan banyaknya kasus kebakaran yang menimpa kendaraan listrik tersebut. Apakah motor listrik bisa terbakar? Ya, kendaraan bertenaga listrik memang bisa mengalami kebakaran.
Kasus motor listrik terbakar sudah banyak terjadi di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Melihat banyaknya insiden kebakaran motor listrik, maka sangat penting untuk mengetahui apa penyebab kebakaran dan bagaimana cara mencegahnya.
Mengenal Motor Listrik, Alat Transportasi Masa Kini
Motor listrik kini menjadi trend yang digemari masyarakat dunia. Popularitasnya di Indonesia juga kian meningkat. Jenis kendaraan listrik lain yang tidak kalah populer adalah sepeda listrik (e-bike) dan skuter listrik (e-scooter).
Penggunaan kendaraan elektrik semakin meningkat karena dinilai memiliki banyak kelebihan. Mulai dari mudah dioperasikan, tidak bising, bisa bergerak lebih cepat, dan ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan asap.
Motor listrik merupakan kendaraan yang mengandalkan energi listrik. Komponen kelistrikan pada motor listik berupa mesin, kabel otomotif, baterai, dan pengontrol.
Seperti motor listrik, sepeda listrik dan skuter listrik juga bergerak karena adanya energi listrik, bukan mengandalkan tenaga manusia. Ini artinya, kendaraan elektrik tersebut bisa bergerak secara otomatis tanpa perlu dikayuh oleh penggunanya.
Lalu, dari mana energi listrik itu berasal? Energi listrik berasal dari komponen baterai yang ada pada motor listrik. Jika energi listrik pada baterai tersebut telah habis, maka motor listrik harus dicharge untuk mengisi ulang daya listriknya kembali.
Baca juga: Desain Gedung Parkir untuk Mobil Listrik Menurut NFPA
Bagaimana Cara Kerja Motor Listrik?
Motor listrik menggunakan baterai lithium-ion (Li-ion) sebagai sumber tenaganya. Baterai Li-ion merupakan jenis baterai isi ulang yang menggunakan ion lithium sebagai komponen utama elektrokimianya.
Baterai lithium ion terdiri atas beberapa sel individu yang saling terhubung satu sama lain. Setiap sel terdiri dari tiga bagian utama, yaitu elektroda negatif (anoda), elektroda positif (katoda), dan cairan elektrolit.
Baterai Li-ion menyediakan daya melalui adanya pergerekan ion. Elektrolit membawa ion lithium yang bermuatan positif dari anoda menuku ke anoda atau sebaliknya. Pergerakan ion lithium akan menciptakan elektron bebas pada anoda.
Kondisi tersebut akan menciptakan muatan pada kolektor arus positif. Selanjutnya, arus listrik tersebut akan mengalir dari kolektor arus melalui perangkat motor listrik ke kolektor arus negatif. Separator akan memblokir aliran elekron dalam baterai.
Ketika baterai Li-ion sedang digunakan atau memberi arus listrik pada perangkat motor listrik, anoda akan melepaskan ion lithium ke katoda. Hal ini akan menghasilkan aliran elektron dari satu sisi ke sisi lainnya.
Sebaliknya, jika motor listrik sedang melakukan pengisian daya, maka yang terjadi adalah ion lithium dilepaskan oleh katoda. Ion lithium tersebut kemudian akan diterima oleh elektroda negatif atau anoda.
Penyebab Motor Listrik Terbakar
Penyebab motor listrik terbakar adalah terjadinya reaksi pelarian termal (thermal runaway) pada baterai Li-ion. Pelarian termal akibat penyalahgunaan baterai akan menyebabkan pelepasan gas beracun dan memicu terjadinya kebakaran.
Thermal runaway yang terjadi pada satu sel baterai bisa menyebar dengan cepat. Hal ini menyebabkan aliran pelarian termal pada sel baterai yang berdekatan. Kondisi ini bisa berujung pada kebakaran sebagai pelepasan panas yang tinggi.
Jika baterai lithium ion pada motor listrik menahan panas dan tekanan yang tinggi, maka bisa mengakibatkn terjadinya kebakaran atau ledakan. Kebakaran baterai lithium-ion pada motor listrik bisa terjadi karena beberapa alasan berikut:
- Cacat manufaktur
- Cacat desain
- Penggunaan yang tidak benar (misalnya meletakkan baterai di dekat sumber panas atau meninggalkannya di bawah sinar matahari yang terik dalam waktu yang lama, sehingga menyebabkan baterai menjadi terlalu panas)
- Menembus baterai dengan cara yang menyebabkan korsleting listrik
- Menggunakan alat pengisi daya yang tidak ditujukan untuk perangkat
Tanda-Tanda Baterai Motor Listrik Bermasalah yang Harus Diwaspadai
Untuk menghindari risiko motor dan mobil listrik terbakar, Anda harus mengenali tanda-tanda baterai motor lisrik yang bermasalah. Hal ini bertujuan agar bisa mengambil tindakan yang tepat jika menemukan tanda-tanda tersebut.
Berikut ini adalah tanda terjadinya masalah pada baterai motor listrik terbakar:
- Mengeluarkan bau yang tidak seperti biasanya
- Terjadi perubahan warna pada baterai
- Mengeluarkan panas berlebih pada saat dicas
- Mengalami perubahan bentuk
- Mengeluarkan asap saat digunakan maupun tidak digunakan
- Ada kebocoran
- Tidak dapat mengisi daya
Cara Mencegah Kebakaran Motor Listrik Menurut NFPA
Umumnya, insiden motor listrik terbakar disebabkan karena kelalaian pemilik atau penggunanya. Misalnya, membiarkan baterai motor listrik dicharge seharian penuh, sehingga menjadi panas dan meledak.
National Fire Protection Association (NFPA) memberikan beberapa tips agar lebih aman selama menggunakan kendaraan listrik, seperti motor listrik, skuter listrik, dan sepeda listrik. Tips mencegah kebakaran motor listrik adalah sebagai berikut.
1. Beli Produk Bersertifikat
Sebelum membeli sepeda listrik, pastikan produk tersebut memenuhi sertifikasi UL 2849. Jika sudah bersertifikat UL, artinya produk tersebut telah diuji kualitasnya terhadap potensi kebakaran dengan standar yang memuaskan.
Baca juga:
2. Ikuti Petunjuk Pemakaian
Saat membeli alat elektronik jenis apapun, biasanya kita akan mendapatkan buku petunjuk pemakaian. Agar lebih aman, Anda harus mengikuti petunjuk pemakaian, pengisian daya, dan penyimpanan motor listrik yang diberikan oleh produsen.
3. Jangan Mengisi Daya Semalaman
Kasus yang sering terjadi adalah baterai motor listrik terbakar karena dicharge terus-menerus. Sebaiknya, jangan tinggalkan motor listrik Anda tanpa pengawasan pada saat diisi ulang. Ikuti petunjuk pengisian baterai agar lebih aman.
4. Jangan Gunakan Baterai Merk Lain
Penggunaan pengisi daya motor listrik yang tidak kompatibel bisa menyebabkan baterai motor listrik terbakar karena terlalu panas. Oleh karena itu, gunakan adaptor daya dan kabel yang disetujui oleh produsen untuk mengisi daya motor elektrik Anda.
5. Simpan Baterai di Suhu Ruang
Baterai motor lisrik akan aman digunakan jika disimpan pada suhu ruang. Hindari mengisi daya pada suhu di bawah 0°C (32°F) dan di atas 40°C (105°F). Jangan simpan baterai di bawah sinar matahari langsung karena bisa menyebabkan suhunya menjadi terlalu panas.
Baca juga: Standar Batas Suhu Penempatan APAR di Indonesia
6. Lakukan Service ke Teknisi Profesional
Jika perangkat motor listrik Anda mengalami kerusakan, sebaiknya segera diperbaiki untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, pastikan Anda melakukan service di tempat yang profesional dan mumpuni di bidang tersebut.
Bagaimana cara service alat pemadam api ringan (APAR)? Cek DISINI
7. Jauhkan dari Benda Mudah Terbakar
Saat menyimpan motor listrik, sebaiknya jauhkan dari bahan mudah terbakar dan apapun yang menimbulkan panas. Hal ini bisa meningkatkan suhu baterai yang memicu terbentuknya segitiga api yang menyebabkan kebakaran motor listrik.
8. Jangan Buang Baterai ke Tempat Sampah
Melakukan daur ulang merupakan cara terbaik untuk mengatasi baterai lithium yang sudah rusak. Antarkan baterai Li-ion ke lokasi daur ulang baterai atau hubungi departemen limbah setempat untuk petunjuk pembuangan yang tepat.
Baca juga:
Apa yang Harus Dilakukan Jika Motor Listrik Terbakar?
Perhatikan baterai motor listrik Anda untuk memantau apakah ada tanda-tanda bahaya. Tanda yang muncul sebelum baterai motor listrik terbakar umumnya adalah terasa panas, bau aneh, berubah bentuk, bocor, dan ada suara mendesis.
Apabila menemukan tanda-tanda tersebut, NFPA menyarankan untuk menjauhkan motor listrik dari hal-hal lain yang bisa menyebabkan kebakaran. Jika memungkinkan, segera hubungi dinas pemadam kebakaran setempat untuk mengatasinya.
Jika terjadi kebakaran pada motor listik, jangan mencoba untuk mengatasinya sendiri. Hal ini karena kebakaran baterai lithium-ion sangat berbahaya. Casing baterai bisa meledak, sehingga Anda berisiko terkena serpihan yang berterbangan.
Sebaiknya, segera evakuasi area tersebut dan hubungi layanan darurat. Butuh waktu berjam-jam untuk memadamkan baterai lithium-ion motor listrik yang terbakar. Api juga bisa menyala kembali jika penanganan yang dilakukan tidak sempurna.
Itulah penjelasan dari NFPA terkait apakah motor listrik bisa terbakar, penyebab, dan cara mencegahnya. Pastikan Anda mengikuti tips dari NFPA tersebut supaya bisa tetap aman dan nyaman saat berkendara menggunakan motor listrik.
Sumber: NFPA
I am a Safety Educator and love to write. I try to help people to understand the importance of occupational safety, especially from fire hazards through the posts I publish on the website.