Balai Kota Bandung mengalami peristiwa kebakaran pada Senin (7/11/2022). Kobaran api mula muncul dari lantai dua di ruang arsip dan perkantoran Gedung Bappelitbang, komplek Balai Kota Bandung. Petugas pemadam kebakaran Kota Bandung membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk dapat memadamkan gedung yang terbakar.
Kronologi Kebakaran Gedung Bappelitbang di Komplek Balai Kota Bandung
Awal terjadinya kebakaran, saksi melihat asap dari atap lantai dua kantor Bappelitbang kota bandung pada pukul 10.15 WIB. Setelah itu langsung memberitahu kepada pegawai proyek yang bertugas di sana.
Setelah melihat bahwa itu benar-benar api kebakaran, kemudian saksi bersama rekannya membawa APAR (alat pemadam api ringan) untuk memadamkan api tersebut. Pada saat disemprot menggunakan APAR, api sudah mulai padam.
Namun, secara tiba-tiba, api kembali menyala dan langsung membesar. Setelah dikira tidak bisa dipadamkan menggunakan APAR, saksi langsung berlari keluar untuk menghubungi petugas damkar dan kepolisian setempat.
Pihak pemadam kebakaran menerima laporan masuk pada pukul 10.30 WIB dan sampai di lokasi kebakaran Balai Kota Bandung pada pukul 10.38 hingga 11.00 WIB. Total ada belasan unit mobil pemadam kebakaran yang datang secara berangsur.
Sesampainya di sana, petugas Damkar langsung berbebas memadamkan api kebakaran. Membutuhkan waktu sekitar 2 jam hingga api benar-benar padam. Yang menyebabkan api cepat membesar adalah terdapat benda-benda yang mudah terbakar, seperti kayu, plastik, dan juga arsip kantor.
Penyebab Terjadinya Kebakaran di Balai Kota Bandung
Penyebab dari peristiwa kebakaran yang terjadi di gedung Gedung Bappelitbang komplek Balai Kota Bandung ini diperkirakan akibat pembakaran aspal di atap ruang Bappelitbang.
Melihat dari bangunan dan area yang terbakar, pada peristiwa ini masuk dalam kategori kelas kebakaran A dan C. Karena di situ terdapat benda-benda padat mudah terbakar, seperti kayu, kertas, plastik, dll. Selain itu panel listrik, ruang server, maupun peralatan elektronik kantor juga bisa menjadi penyebab utama kebakaran.
Meskipun pihak dari Balai Kota Bandung sudah mempersiapkan APAR sebagai alat proteksi kebakaran darurat, tapi tidak akan efektif jika penanganannya terlambat. Akan lebih baik jika pihak Balai Kota Bandung menambahkan sistem proteksi kebakaran lainnya.
Lalu, Bagaimana Cara Proteksi Gedung di Balai Kota Bandung dari Bahaya Kebakaran?
Melihat dari kondisi tempat dan juga kronologi kasus kebakaran yang sudah terjadi, ada beberapa upaya untuk memaksimalkan proteksi kebakaran. Berikut ini merupakan beberapa alat dan sistem proteksi kebakaran yang bisa diterapkan.
1. Ikuti Standar Hot Work Permit System
Setiap pekerja harus mengikuti standar ini, karena hot work permit system berfungsi untuk mengontrol semua pekerjaan yang melibatkan panas, seperti pengelasan maupun pembakaran aspal/membran seperti yang menjadi dugaan penyebab kebakaran di Gedung Balai Kota Bandung.
Alangkah baiknya, pekerjaan yang menghasilkan panas dan percikan api bisa diantisipasi menggunakan tirai anti api. Fungsi dari tirai anti api ini adalah untuk untuk menahan panas dan percikan api agar tidak mengenai benda mudah terbakar lain disekitarnya.
Ditambah lagi dengan faktor lain dari pengelola maupun dari pihak yang akan mengerjakan pengaspalan atap. Pastikan dasaran atap kuat untuk menahan panas yang ditimbulkan oleh semburan api maupun lelehan dari aspal gulung/membran bakar.
Jika diperlukan, pekerja bisa dibekali dengan APAR untuk berjaga-jaga. Kemudian untuk penjelasan tentang apa itu APAR akan kami jelaskan pada poin selanjutnya.
2. Menyediakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Keberadaan APAR ini sangat penting, karena bisa digunakan untuk memproteksi area tertentu dari bahaya kebakaran. Akan tetapi, alat pemadam api ini hanya bisa digunakan untuk memadamkan api kebakaran skala kecil.
Maka dari itu, disarankan untuk meletakkan APAR di titik tertentu, terutama di tempat yang berpotensi terjadi kebakaran. Kenapa? Karena agar pada saat terjadi kebakaran bisa segera dipadamkan sebelum api membesar.
Anda juga tidak bisa sembarangan dalam memilih jenis APAR yang akan digunakan. Pasalnya, APAR dibagi menjadi beberapa macam dengan fungsi yang berbeda-beda berdasarkan kelas kebakaran.
Baca Juga: Jenis Jenis APAR yang Digunakan di Indonesia
Lalu, jenis APAR seperti apa yang cocok untuk proteksi Gedung Balai Kota Bandung? Jadi, APAR yang cocok untuk proteksi Balai Kota Bandung adalah jenis APAR Dry Chemical Powder. Dikarenakan potensi kebakaran yang terjadi di gedung tersebut adalah kelas kebakaran A dan C.
Dimana APAR Powder ini memiliki banyak manfaat yang mampu padamkan api di hampir semua kelas kebakaran. Sehingga sangat efektif digunakan untuk memadamkan api di kelas kebakaran A,B dan C.
Nah, jika Anda sudah memiliki APAR berkualitas, wajib hukumnya untuk melakukan perawatan. Mulai dari pengecekan fisik hingga pengisian ulang media alat pemadam api jika sudah digunakan maupun memasuki masa kadaluarsa.
Terus, kalau punya puluhan hingga ratusan APAR gimana? Tenang, Anda bisa memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia di Firecek. Apa itu Firecek? Jadi, Firecek merupakan satu-satunya aplikasi pengecekan alat pemadam No 1 di Indonesia.
Ingin cari tahu lebih lanjut tentang Firecek? Cek di sini …
3. Fire Alarm System
Akan lebih baik jika semua gedung di Balai Kota Bandung melakukan instalasi fire alarm system. Karena sistem inilah yang nanti akan berfungsi untuk memberikan peringatan ke semua karyawan jika terjadi kebakaran.
Cara kerja fire alarm ini adalah dengan memanfaatkan dua fire detector, baik itu pendeteksi asap maupun pendeteksi suhu. Nah, jika ada salah satu maupun semua detektor yang mendeteksi tanda-tanda kebakaran, maka fire alarm akan berbunyi memberikan peringatan.
Dengan adanya fire alarm system, semua penghuni gedung Balai Kota Bandung bisa segera mengevakuasi diri dan juga barang-barang penting. Kemudian dari tim siaga kebakaran di gedung tersebut juga bisa segera mencari keberadaan api dan kemudian memadamkannya.
4. Fire Suppression System
Seperti yang telah dijelaskan pada kronologi di atas, kebakaran ini terjadi di ruang arsip Balai Kota Bandung. Maka dari itu, sangat penting untuk memproteksi ruangan tersebut menggunakan fire suppression system.
Kemudian untuk media yang digunakan bisa menggunakan media Liquid gas. Kenapa? Karena untuk ruang arsip biasanya tidak boleh terkena air agar berkas-berkas yang disimpan didalamnya tidak basah dan rusak. Sistem pemadam kebakaran ini bekerja secara otomatis untuk memadamkan api.
Fire Suppression juga dibantu dua jenis detektor, yaitu smoke detector dan heat detector. Jadi, nanti ketika detector telah mendeteksi gejala kebakaran, maka secara otomatis akan mengeluarkan media liquid gas untuk padamkan api. Penasaran dengan cara kerja sistem pemadam kebakaran otomatis ini? Tonton video di bawah.
5. Fire Sprinkler System
Tidak hanya ruang arsip saja, tetapi area perkantoran/ruangan lain juga ada yang ikut terbakar. Nah, untuk meminimalisir biaya instalasi, Anda bisa coba manfaatkan fire sprinkler system di Balai Kota Bandung.
Fire sprinkler hampir sama dengan fire suppression di atas. Hanya saja media yang digunakan fire sprinkler adalah air dan pendeteksi suhunya menggunakan glass bulb yang berisikan air raksa.
Glass bulb mampu untuk mendeteksi perubahan suhu yang ada di dalam ruangan tersebut. Nah, jika suhu di area tersebut terus meningkat dan semakin panas melebihi angka 68°C, maka glass bulb akan pecah dan secara otomatis menyemprotkan air pada area yang diproteksi.
6. Fire Hydrant System
Terakhir, Balai Kota Bandung wajib untuk melakukan instalasi fire hydrant, baik di dalam gedung maupun diluar gedung. Semua bisa disesuaikan dengan kebutuhan dari segi lokasi dan luas area yang di proteksi.
Dalam pemasangan sistem proteksi kebakaran ini juga harus didukung dengan tangki penyimpanan air, pompa pemadam, dan fire hydrant equipment lainnya.
Baca Juga: Pengertian Fire Hydrant Equipment Beserta Jenis dan Fungsinya
Keberadaan fire hydrant ini juga akan sangat membantu proses pemadaman api bilamana terjadi kebakaran besar. Baik itu dilakukan oleh penghuni gedung Balai Kota Bandung maupun oleh tim pemadam kebakaran yang membutuhkan pasokan air.
Bentuk Tim Siaga Kebakaran di Balai Kota Bandung
Ada baiknya jika suatu gedung memiliki tim yang siap siaga ketika terjadi kebakaran. Dari pihak Balai Kota Bandung bisa membentuk tim siaga untuk berjaga-jaga apabila terjadi kejadian serupa. Sehingga bisa diatasi dengan cepat dan segera sebelum api membesar. Seperti apa pembentukan tim siaga kebakaran? Simak penjelasan berikut ini.
- Commando. Pada bagian ini memiliki tugas untuk memberikan arahan/komando kepada semua anggota tim siaga kebakaran.
- Nozzleman. Berada di bagian terdepan dan bertugas untuk mengarahkan nozzle/ujung selang ke arah sumber api.
- Hoseman. Pada bagian ini, orang tersebut memiliki tugas untuk menyiapkan dan juga menggulung selang pemadam.
- Pumpman. Bagian ini akan memiliki tugas untuk siap siaga di ruang pompa hydrant. Jadi, jika terjadi sesuatu atau membutuhkan tindakan terhadap pompa tersebut bisa langsung bergegas.
- Valveman. Bertugas untuk membuka kran air yang berada di hydrant pillar.
- Support. Terakhir, ada juga tim support yang bertugas untuk mengamankan lokasi kebakaran dan membersihkan tempat di area kebakaran. Tujuanya adalah agar mudah dilewati tim yang akan memadamkan kebakaran.
Dimana Bisa Membeli APAR dan Melakukan Instalasi Sistem Proteksi Kebakaran?
Sistem proteksi kebakaran harus dipersiapkan dengan matang dan maksimal. Semua dapat berjalan selaras dan berfungsi secara optimal jika dikerjakan oleh tim ahli. Maka dari itu, Anda harus memilih kontraktor sistem proteksi kebakaran yang sudah tersertifikasi dan berpengalaman.
Percayakan saja kepada vendor resmi kami, yaitu PT Bromindo Mekar Mitra yang telah berpengalaman lebih dari 20 tahun. Bromindo juga merupakan kontraktor dan distributor alat pemadam kebakaran berstandar NFPA dan bersertifikasi UL FM. Hubungi Bromindo sekarang untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan melakukan konsultasi terkait sistem proteksi kebakaran.
