Dampak virus corona bagi dunia bisnis memang sangat terasa. Dikutip dari laman CNN Indonesia, Menteri Keuangan Republik Indonesia mengatakan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan mencapai 2,3%. Bahkan, dalam situasi terburuk, ekonomi bisa minus hingga 0,4%.
Penyebab anjloknya pertumbuhan ekonomi tersebut karena konsumsi rumah tangga, investasi dan konsumsi pemerintah yang turun. Menurut Sri Mulyani, konsumsi rumah tangga menurun menjadi 3,2 persen hingga 1,6 persen. Sementara, konsumsi pemerintah sedang dipertahankan tetapi memperlebar defisit.
Dalam pandemi covid-19 ini, banyak eksekutif yang pandai merencanakan krisis jangka pendek, namun mengabaikan dampak jangka panjang bagi bisnis mereka. Berikut ini merupakan 9 langkah melindungi bisnis Anda dari dampak wabah covid-19.
Berikut Cara Mempertahankan Bisnis Saat Pandemi Corona
- Pahami dasarnya terlebih dahulu. Ada 4 jenis respon yang harus kita lakukan berdasarkan kepada tingkat krisisnya.
- Krisis terhadap situasi darurat, meyakinkan orang-orang untuk tetap dalam keadaan aman dengan berbagai macam fasilitasnya.
- Krisis Komunikasi dan Management, menganalisis situasi dan memberi tahu staff, media, pemasok, dan pelanggan tentang krisis dan rencana tersebut.
- IT Recovery. Staf Bagian teknologi dan infromatika melindungi informasi perusahaan, perangkat keras, dan perangkat lunak perusahaan.
- Keberlangsungan bisnis. Menjaga agar bisnis tetap beroperasi menjadi perihal yang sangat penting.
- Membangun kolaborasi. Kita harus miliki opsi lain sebagai cadangan untuk bisnis Anda. Dapat membangun sebuah kolaborasi pada produk atau bisnis cadangan Anda dengan bisnis Anda yang lama.
- Perbarui pedoman SDM Anda. Mereka harus memasukkan aturan kerja jarak jauh dan tunjangan cuti medis keluarga.
- Membuat kebijakan penyakit menular. Ini harus mencakup penyakit apa yang ditanggung, kewajiban karyawan untuk melaporkannya, aturan cuti sakit, bagaimana atasan akan berkomunikasi dan memberi informasi kepada pekerja saat terjadi wabah, dan pembatasan perjalanan.
- Identifikasi masalah kristis yang kita alami. Bagian keuangan, mungkin harus membayar vendor dan karyawan, tetapi pajak dan pekerjaan auditnya dapat ditunda. Kemudian cari tahu kebutuhan kritis Anda, seperti bahan baku atau subkontraktor, dan rencanakan bagaimana Anda akan menjaga persediaan dan hubungan tersebut.
- Mulai menyatukan beberapa staff agar bisa saling bekerja sama mempertahankan bisnis Anda. Bersinergi antara satu staff dengan staff lainnya.
- Pertimbangkan jaringan suplai digital. Pebisnis harus menghabiskan waktu mereka membuat keputusan dengan pemasok, pelanggan, dan perusahaan logistik.
- Kerjakan hal yang menjadi prioritas usaha Anda. Meskipun tidak ada banyak perusahaan yang dapat menjalankan bisnis selama krisis Covid-19, membangun hubungan di setiap aspek produksi sekarang akan membantu dalam gangguan di masa depan.
- Menangani kekurangan suplay dari pasokan Anda. Risiko perusahaan ditentukan oleh jumlah hari dalam inventaris dan opsi jangka pendek dan jangka panjang.
- Berpikir kreatif. Dari ratusan pemasok barang, banyak perusahaan pemasok yang terkena dampak Covid-19, dengan penundaan produksi rata-rata 17 hari. Jika persediaan tertahan, pertanyaanya, apakah Anda memiliki bisnis alternatif?
Apakah Anda sudah membaca mengenai ISO 22301?
Pedoman Organisasi Internasional untuk Standardisasi mencakup No. 22301, yang berkaitan dengan gangguan. “Dokumen ini menetapkan persyaratan untuk menerapkan, memelihara, dan meningkatkan sistem manajemen untuk melindungi, mengurangi kemungkinan terjadinya, mempersiapkan, merespons, dan memulihkan dari gangguan.”
Sumber : The Coronavirus Checklist: Nine Steps to Protect Your Company
I am a Safety Educator and love to write. I try to help people to understand the importance of occupational safety, especially from fire hazards through the posts I publish on the website.