Cara perawatan APAR yang benar sangat penting untuk memastikan alat pemadam api ini bisa diandalkan saat terjadi kondisi darurat. NFPA 10 menetapkan standar perawatan APAR, meliputi inspeksi, pemeliharaan, dan pengujian APAR.
Bagaimana prosedur perawatan alay pemadam api sesuai standar NFPA 10? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Cara Inspeksi Alat Pemadam Api Sesuai Standar NFPA 10
Inspeksi APAR bertujuan untuk memastikan bahwa alat pemadam api yang Anda miliki bisa digunakan dengan andal dan efektif dalam kondisi darurat.
Cara perawatan APAR yang benar sesuai standar NFPA 10 adalah sebagai berikut:
- Pastikan alat pemadam api diletakkan sesuai standar penempatan APAR yang benar.
- Alat pemadam api harus mudah dilihat atau ada tanda APAR yang menunjukkan dimana APAR tersebut berada.
- Penempatan APAR harus pada area yang mudah diakses.
- Pastikan komponen pengukur tekanan APAR (pressure gauge) menunjukkan tekanan sesuai standar, yaitu jarum manometer berada di area warna hijau.
- Cek media pemadam api di dalam tabung APAR, pastikan isinya masih penuh. Cara dengan mengangkat tabung pemadam api tersebut atau dengan menimbangnya.
- Untuk jenis alat pemadam api beroda, pastikan bagian ban, kereta dorong, roda, selang, dan nozzle dalam kondisi yang baik.
- Untuk alat pemadam api yang tidak bisa diisi ulang, lakukan pengecekan pada indikator tekanan APAR.
1. Kualifikasi Orang yang Diizinkan Melakukan Inspeksi APAR
Setiap orang yang berkompeten dan memiliki pengetahuan di bidang ini bisa melakukan cara perawatan APAR tanpa harus memiliki sertifikat khusus. Dengan kata lain, Anda tidak harus mengikuti sertifikasi terlebih dahulu untuk bisa melakukan inspeksi alat pemadam api.
2. Seberapa Sering Inspeksi APAR Perlu Dilakukan?
NFPA 10 mengharuskan cara pemeriksaan APAR dilakukan pada saat pertama kali dipasang dan sebulan setelahnya. Anda juga harus melakukan pemeriksaan APAR dengan frekuensi lebih sering jika lokasi penempatannya berada di area yang rentan terhadap benturan, karat, dan gangguan.
3. Cara Mendokumentasikan Inspeksi APAR
Cara perawatan APAR perlu didokumentasikan dengan cara meletakkan kartu APAR atau label pada tabung alat pemadam api tersebut. Anda juga bisa mencatatnya pada kertas maupun file elektronik. Catatan dokumentasi ini perlu disimpan setidaknya selama 12 bulan.
Beberapa hal yang perlu dicatat antara lain:
- Bulan dan tahun pemeriksaan
- Orang yang melakukan pemeriksaan
Cara Pemeliharaan APAR yang Tepat Sesuai Standar
Cara perawatan APAR meliputi pemeriksaan secara menyeluruh terhadap komponen dasar alat pemadam api tersebut.
Komponen APAR yang perlu mendapatkan pemeriksaan adalah sebagai berikut:
- Komponen mekanik pada tabung APAR
- Media pemadam api
- Expelling means
- Kondisi fisik tabung APAR
1. Kualifikasi Petugas yang Dapat Melakukan Pemeliharaan APAR
Cara perawatan APAR harus dilakukan oleh orang yang bersertifikat dan mengetahui apa saja persyaratan dasar yang diatur dalam NFPA 10. Untuk mendapatkan sertifikat tersebut, seseorang harus mengikuti tes yang diselenggarakan oleh lembaga yang berwenang.
2. Frekuensi Seberapa Sering Pemeliharaan APAR Perlu Dilakukan
APAR harus mendapatkan pemeriksaan eksternal yang dilakukan setiap tahun. Baik pada saat uji hidrostatik atau jika ditemukan adanya ketidaksesuaian dengan standar pada saat melakukan pemeriksaan.
Cara pemeriksaan APAR pada komponen internal dilakukan dalam interval waktu 1 – 6 tahun, tergantung jenis alat pemadam api tersebut. Contohnya, alat pemadam api dry chemical powder harus mendapatkan pemeriksaan internal setiap 6 tahun.
3. Cara Mendokumentasikan Pemeliharaan APAR
Setiap proses cara perawatan APAR yang telah dilakukan harus dicatat atau didokumentasikan secara jelas, baik menggunakan tag maupun label.
Tag atau label tersebut harus memuat beberapa hal penting berikut ini:
- Bulan dan tahun proses pemeliharaan dilakukan
- Siapa orang yang melakukan pemeliharaan APAR
- Nama instansi yang melakukan pekerjaan
Prosedur Pengujian Hidrostatik APAR yang Benar
Hydrotest merupakan cara perawatan APAR yang dilakukan dengan cara memberikan tekanan tertentu pada tabung APAR. Tujuan uji hidrostatik APAR adalah untuk mengecek kondisi tabung APAR, apakah masih layak digunakan atau tidak.
Cara perawatan APAR melalui pengujian hidrostatik, kebocoran tabung APAR dan kerusakan lainnya dapat diketahui. Uji hidrostatik APAR diawali dengan cara perawatan dan pemeriksaan bagian internal dan eksternal tabung APAR seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Sebelum melakukan uji hidrostatik, semua perlengkapan APAR dilepas terlebih dahulu dan yang tersisa hanya tabung dan selang APAR saja. Tabung APAR diisi dengan air sampai penuh. Cara perawatan APAR dilanjutkan dengan memberikan tekanan dengan durasi waktu tertentu.
Lakukan pengecekan apakah terjadi kebocoran, distorsi, atau kerusakan lainnya. Jika tabung APAR tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kerusakan, maka bisa digunakan kembali. Namun, jika ada kerusakan, tabung APAR tidak boleh dipakai kembali.
1. Kualifikasi Orang yang Melakukan Hidrostatik APAR
Cara perawatan APAR dengan uji hydrotest tidak boleh dilakukan sembarang orang karena bisa berbahaya jika dilakukan dengan prosedur yang tidak tepat. Prosedur hydrotest APAR harus dilakukan oleh teknisi yang terlatih, tersertifikasi, serta memiliki peralatan dan fasilitas yang lengkap untuk melakukan pengujian hidrostatik.
2. Frekuensi Uji Hidrostatik APAR Harus Dilakukan
Sama seperti cara perawatan internal tabung APAR, uji hydrostatic APAR juga dilakukan dengan interval waktu yang berbeda berdasarkan jenis pemadam api yang diuji. Frekuensi hydrotest APAR dilakukan setiap 5 atau 12 tahun sekali tergantung jenis APAR diuji.
3. Cara Mendokumentasikan Uji Hidrostatik
Cara perawatan APAR melalui uji hidrostatik harus didokumentasikan secara tepat. Untuk tabung APAR bertekanan rendah, label harus ditempelkan pada alat pemadam api tersebut.
Label hydrotest APAR perlu mengandung:
- Tanggal uji hidrostatik APAR
- Nama orang yang melakukan hydrotest
- Tekanan yang digunakan untuk melakukan pengujian
Sementara itu, jika cara perawatan ini dilakukan pada tabung silinder APAR bertekanan tinggi, maka nomor identifikasi penguji dan tanggal pengujian harus dicap pada tabung APAR.
Cara Perawatan APAR Lebih Praktis Pakai Firecek
Cara perawatan APAR harus dilakukan secara berkala dan menyeluruh. Kadang, kita jadi kewalahan karena banyaknya APAR yang harus diinspeksi dan banyak data APAR yang harus disimpan. Belum lagi, melakukan penjadwalannya, tentu akan sangat merepotkan.
Dengan aplikasi Firecek, cara perawatan APAR kini bisa semakin mudah! Fitur-fitur yang tersedia pada aplikasi sistem proteksi kebakaran No 1 di Indonesia ini adalah sebagai berikut:
- Menyimpan data APAR sebanyak apapun (unlimited)
- Menganalisa risiko dan potensi kebakaran
- Budgeting biaya maintenance APAR
- Notifikasi jika APAR kedaluwarsa
- Mudah melakukan rekap dan membagikan report dalam bentuk PDF
Sangat banyak kan fitur menarik dari Firecek yang bisa Anda gunakan? Yuk, segera download Firecek di sini agar cara perawatan APAR lebih gampang! Pastikan APAR Anda mendapatkan perawatan dari teknisi yang terpercaya.
PT Bromindo Mekar Mitra dan PT Patigeni Mitra Sejati siap memberikan layanan perawatan APAR terbaik untuk Anda. Hubungi kontak kami untuk konsultasi.