Saat terjadi kebakaran, fire alarm akan berbunyi sebagai tanda bahaya kebakaran. Namun, mereka yang mengalami gangguan pendengaran tidak bisa mendengar tanda bahaya tersebut, sehingga perlu fire alarm khusus untuk orang tuli.
Kenapa Perlu Fire Alarm Khusus untuk Orang Tuli/Sulit Mendengar?
Fire alarm system menggunakan suara alarm yang keras untuk memperingatkan orang-orang akan bahaya kebakaran. Namun, suara fire alarm tersebut tidak efektif untuk orang-orang dengan gangguan pendengaran.
Pada umumnya, orang tuli/sulit mendengar tidak menggunakan alat bantu dengar atau implan koklea saat sedang tidur. Sementara itu, kebakaran bisa terjadi kapan saja, termasuk saat mereka sedang tidur di malam hari.
Jika sedang tidur dan tidak memakai alat bantu dengar, mereka yang tuli/sulit mendengar tidak bisa mengetahui adanya fire alarm yang berbunyi. Maka dari itu, dibutuhkan fire alarm khusus untuk orang tuli.
Adakah Teknologi Fire Alarm untuk Orang Tuli yang Digunakan Saat Ini?
Penelitian terhadap teknologi fire alarm yang efektif untuk orang tuli/sulit mendengar sudah banyak dilakukan. Salah satu teknologi alarm yang sudah diterapkan saat ini adalah fire alarm strobe light.
Ada beberapa penelitian mengenai keefektifan strobe light sebagai fire alarm alternatif untuk orang-orang yang mengalami gangguan pendengaran. Salah satunya adalah studi oleh Underwriters Laboratorium (UL).
Penelitian ini menguji efektivitas strobe light dengan intensitas 110 cd dan frekuensi kedipan 1 Hz. Efektivitas alat ini mencapai 100% untuk orang dewasa, 91% untuk siswa yang lebih tua, dan 86% untuk siswa yang lebih muda.
Strobe light akan memperingatkan orang yang mengalami gangguan pendengaran dengan cara memancarkan lampu. Sinar lampu dirancang dengan intensitas tinggi agar mampu membangunkan orang tidur.
Kilatan dari cahaya lampu strobe begitu kuat, sehingga akan membangunkan orang-orang yang sedang tidur. Hal ini akan memastikan mereka menerima pemberitahuan tentang peristiwa kebakaran yang terjadi.
Baca juga:
- Fungsi Horn Strobe Fire Alarm System Sensor
- Mekanisme dan Cara Kerja Fire Alarm Saat Terjadi Kebakaran
Teknologi Fire Alarm Strobe Light Dinilai Kurang Aman dan Efektif
Sayangnya, strobe light juga dinilai kurang aman dan efektif. Pasalnya, sorotan sinar lampu strobo dengan intensitas tinggi dikhawatirkan akan berdampak negatif bagi orang yang menderita epilepsi.
Posisi tidur juga mempengaruhi efektivitas perangkat ini. Misalnya, tidur dengan posisi tengkurap atau tidur di bawah selimut. Begitu pula dengan orang yang tidak dapat melihat (buta). Tentu akan membuat efektivitas perangkat ini berkurang.
Dengan demikian, strobe light tidak bisa dijadikan satu-satunya teknologi fire alarm alternatif untuk orang tuli. Fire Protection Research Foundation dari NFPA melakukan studi lanjut untuk menemukan solusi yang lebih aman dan efektif.
Apa Itu NFPA?
National Fire Protection Association (NFPA) adalah organisasi yang membuat kode dan standar terkait masalah pencegahan kebakaran, kelistrikan, dan keamanan gedung.
Sejak berdiri tahun 1896 sampai sekarang, asosiasi yang berbasis di Amerika Serikat ini telah menerbitkan 300 kode dan standar untuk mencegah kematian, cedera, dan kerugian harta benda akibat kebakaran, listrik, dan bahaya terkait.
13 Teknologi Fire Alarm Alternatif untuk Orang Tuli/Sulit Mendengar
Teknologi alarm tersebut mampu memberikan rangsangan pada orang yang sedang tidur. Melalui rangsangan ini, mereka bisa mengetahui adanya bahaya kebakaran yang mengancam. Berikut adalah 13 teknologi tersebut.
1. Teknologi Alarm Frekuensi Tinggi
Alarm frekuensi tinggi memanfaatkan suara berfrekuensi tinggi, yaitu lebih dari 2000 Hz. Pada umumnya, mekanisme notifikasi suara pada alarm ini tergabung dalam perangkat fire alarm. Pemasangan bisa di luar maupun di dalam kamar tidur.
2. Teknologi Alarm Frekuensi Rendah
Teknologi ini mirip seperti alarm kebakaran frekuensi tinggi. Hanya saja, frekuensi suara alarm yang digunakan lebih rendah, yaitu sekitar 520 Hz. Umumnya, alarm frekuensi rendah diintegrasikan dengan perangkat smoke detector.
3. Teknologi Pengguncang Tempat Tidur
Pengguncang tempat tidur berupa perangkat yang diletakkan di meja samping tempat tidur. Perangkat ini mampu mendeteksi suara fire alarm. Saat fire alarm aktif perangkat ini akan bergetar, sehingga orang yang tidur akan terbangun.
4. Teknologi Alarm Penciuman
Fire alarm untuk orang tuli ini memanfaatkan cairan wewangian untuk disemprotkan saat alarm kebakaran aktif. Namun, efektivitas alarm ini dinilai kurang efisien untuk orang yang menderita alergi, hidung tersumbat, atau asma.
5. Teknologi Alarm Robot Anjing
Fire alarm untuk orang tuli ini mengadopsi perilaku dari anjing pendengar. Robot ini akan mendeteksi suara alarm kebakaran, kemudian memberitahu adanya kebakaran dengan cara menyenggol atau menabrak badan penghuni.
6. Teknologi Alarm Pergerakan Udara
Gerakan udara juga telah diusulkan sebagai salah satu teknologi fire alarm alternatif untuk orang tuli. Kipas atau perangkat sejenis diarahkan ke orang yang tidur. Perangkat tersebut akan aktif saat fire alarm mendeteksi kebakaran.
7. Teknologi Alarm Pager
Pager berupa perangkat nirkabel yang menerima pesan dan mengingatkan pengguna melalui pesan teks atau getaran. Fire alarm untuk orang tuli ini dikonfigurasi untuk menerima sinyal dari alarm kebakaran dan mengaktifkan getaran.
Baca juga:
- Inilah 4 Langkah Menggunakan APAR Sesuai Prosedur
- Cara Perawatan APAR yang Benar Sesuai Standar Internasional
8. Teknologi Alarm Kejutan Listrik
Kejutan listrik dapat diberikan pada seseorang menggunakan sensor yang menempel di kulit. Elektroda pada perangkat ini akan mendapatkan sinyal dari alarm kebakaran, kemudian mengaktifkan kejutan listrik kepada pengguna.
9. Teknologi Alarm Pengguncang Bantal
Fire alarm untuk orang tuli ini menggunakan sebuah perangkat yang diletakkan di bawah bantal. Perangkat tersebut mampu mendeteksi suara fire alarm saat kebakaran dan mengaktifkan komponen pengguncang bantal.
10. Teknologi Alarm Pemanas
Teknologi fire alarm untuk orang tuli ini menggunakan pemanas radiasi yang diletakkan di dekat orang tidur. Perangkat ini akan memancarkan panas saat alarm kebakaran aktif, sehingga orang yang tidur akan segera terbangun.
11. Teknologi Alarm Strobe Light
Strobe light sudah lama digunakan sebagai pelengkap fire alarm. Lampu strobe dipasang ke dinding atau langit-langit ruangan. Cahaya lampu dengan intensitas tinggi dari perangkat ini mampu membangunkan orang yang sedang tidur.
12. Teknologi Telepon di Bawah Bantal
Pemberitahuan terkait kebakaran akan dipancarkan dari telepon yang diletakkan di bawah bantal orang yang sedang tidur. Karena ponsel diletakkan di bawah bantal, sarana konektivitas yang digunakan menggunakan WiFi atau bluetooth.
13. Teknologi Alarm Gelang/Jam Tangan
Fire alarm untuk orang tuli ini menggunakan perangkat yang dipakai di pergelangan tangan untuk memancarkan getaran saat terjadi kebakaran. Namun, sebagian orang mungkin merasa tidak nyaman memakai perangkat ini saat tidur.
Bagaimana Cara Evakuasi Kebakaran di Gedung Bertingkat? CEK DISINI
Lalu, Teknologi Fire Alarm Seperti Apa yang Efektif untuk Orang Tuli?
Teknologi fire alarm pengguncang tempat tidur untuk orang tuli mulai mendapatkan perhatian sejak beberapa tahun terakhir. Perangkat ini disebut juga dengan istilah vibrating smoke alarm.
Underwriters Laboratories (UL) melakukan penelitian yang melibatkan alat pengguncang tempat tidur. Penelitian dilakukan menggunakan perangkat getaran silinder ⅛ inci dan frekuensi getaran 100 Hz.
Perangkat ini diletakkan di bawah bantal atau kasur. Studi ini dilakukan terhadap 20 orang dewasa tuli dan 77 anak tuli usia 10-19 tahun. Dilaporkan bahwa 95% orang dewasa bisa terbangun dengan presentasi rangsangan selama 4 menit.
Studi ini juga melaporkan 77-100% orang yang lebih muda bisa terbangun dengan efektivitas berbeda tergantung kelompok usia. Dari hasil studi tersebut, bisa diambil kesimpulan bahwa metode ini efektif untuk membangunkan orang tidur.
Jika smoke detector mendeteksi tanda-tanda kebakaran, vibrating alarm akan bergetar untuk membangunkan mereka dari tidur. Getaran yang aktif menjadi pertanda bahaya kebakaran yang terjadi.
Jenis alarm kebakaran seperti ini dinilai ideal untuk orang-orang dari segala usia. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Jika merasakan getaran dari alat tersebut, mereka bisa segera menyelamatkan diri dari kebakaran.
Baca juga:
- Standar Pemasangan Fire Alarm Menurut Permenaker Indonesia
- Standar Supervisi Fire Alarm System Menurut NFPA
Kombinasi Vibrating Smoke Alarm dan Strobe Light Menciptakan Sistem Peringatan yang Efektif
Kombinasi alat pengguncang tempat tidur dan stobe light dinilai bisa memberikan peringatan yang efektif untuk orang tuli/sulit mendengar. Jika satu perangkat tidak berhasil, maka ada perangkat lain yang akan membangunkan mereka.
Dengan sistem peringatan kebakaran ini, maka mereka yang mengalami gangguan pendengaran bisa merasa lebih aman dan terlindungi dari kebakaran. Perangkat ini bisa diaplikasikan untuk rumah, apartemen, hotel, dll.
Bukan hanya tuna rungu yang bisa mendapatkan manfaat dari perangkat ini. Orang dengan pendengaran normal yang sedang tidur nyenyak dan tidak mendengar suara alarm kebakaran juga akan mendapatkan manfaatnya.
Kesimpulan
Berdasarkan studi literatur ilmiah yang dilaporkan oleh NFPA, bisa disimpulkan bahwa perlu adanya evaluasi mengenai rekomendasi stobe light sebagai teknologi fire alarm alternatif untuk orang tuli/sulit mendengar.
Teknologi fire alarm pengguncang tempat tidur dinilai efektif untuk membangunkan orang tuli saat tidur dan terjadi kebakaran. Namun, perlu adanya studi lebih lanjut mengenai efektivitas dan standar dari perangkat ini.
Nah, itu dia pembahasan Firetech kali ini tentang teknologi fire alarm untuk orang tuli. Jangan lupa untuk ikuti kami di Youtube dan Instagram agar tidak ketinggalan update informasi menarik lainnya.
Sumber: NFPA Journal