Kemajuan teknologi membuat kehidupan manusia menjadi semakin mudah. Tidak hanya itu, bahkan kecepatan dalam melakukan sesuatu menjadi lebih cepat, berkat teknologi. Salah satu teknologi yang membantu mempermudah pekerjaan manusia yaitu alat berat.
Tentunya kita sudah tidak asing dengan mesin yang satu itu. Alat berat biasa kita jumpai di lokasi-lokasi tertentu, seperti :
- Pertambangan
- Pembangunan
- Galian
- Pelabuhan
- dll.
Dengan alat berat, pekerjaan manusia yang berat menjadi semakin ringan. Tapi tahukah Anda bahwa alat berat yang besar dan terlihat kokoh tersebut rentan memicu terjadinya kebakaran?
Jawabanya, bisa. Selagi di suatu tempat mendukung terbentuknya api, atau terdapat 3 unsur terbentuknya api, maka api pasti terbentuk. Tidak terkecuali pada alat berat itu sendiri.
Penyebab Kebakaran Pada Alat berat
Kita semua mengetahui, bahwa mesin alat berat akan digunakan hingga berjam-jam, bahkan hingga berhari-hari tidak dimatikan. Seberapa panaskah mesin pada alat berat tersbeut? Tentunya, panas pada mesin ini mampu menjadi pemicu terjadinya kebakaran.
Di pertambangan sendiri, kita semua mengetahui, bahwa alat berat akan terus mengangkut dan membawa bahan-bahan galian secara berjam-jam. Bahan galian ini juga dapat menjadi salah satu dari 3 unsur pembentuk api.
Selain panas dari mesin-mesin yang dihasilkan oleh alat berat, kecelakaan di lokasi pertambangan juga dapat memicu terjadinya kebakaran pada alat berat. Hal ini juga merupakan sesuatu yang berbahaya.
Kerugian Akibat Kita Tidak Dapat Mengatasi Kebakaran Pada Alat Berat
Berita mengenai alat berat yang terbakar bahkan meledak seringkali muncul di media online maupun media cetak. Sebagai pemilik dari alat berat, mungkin kita sedikit was-was mendengar berita yang demikian.
Contoh kasus yang pernah terjadi. Katakanlah, pada suatu pertambangan, satu alat berat dapat menghasilkan beberapa ton bahan tambang. Satu hari, setiap truk dapat menghasilkan kurang lebih hingga 15 Juta rupiah.
Jika pada pertambangan terdapat 7 truk pengangkut, maka penghasilan perhari nya dapat mencapai sekitar 100 jutaan. Bayangkan jika, satu saja alat berat pada lokasi tersebut, mengalami kebakaran. Tentunya pertambangan tidak dapat beroperasi bukan? Jika satu hari tidak beroperasi, itu artinya kita sudah mengalami kerugian sekitar 100 juta rupiah.
Belum lagi ditambah kerugian berupa alat berat yang terbakar. Katakanlah harga 1 unit alat berat itu, 650 juta rupiah. Jika kita hitung kerugian seluruhnya maka mencapai angka 750 juta rupiah. Angka yang cukup fantastis bukan?
Tentunya, kita tidak mau mengalami hal na’as tersebut. Banyak kerugian yang kita dapatkan ketika kita tidak memperhatikan permasalahan di alat berat yang satu itu. Lantas, bagaimana kita menyikapi hal tersebut? Adakah solusi yang tepat?
Solusi Terbaik Untuk Alat Berat Anda
Solusi terbaik untuk memberikan perlindungan alat berat Anda terhadap bahaya kebakaran yaitu melakukan pemasangan sistem proteksi kebakaran. Yaitu GFTO atau alat pemadam kebakaran otomatis.
Alat kebakaran ini memiliki sensor yang akan terus mengawasi kondisi pada mesin alat berat Anda. Jika ditemukan gejala-gejala kebakaran, seperti kepulan asap, maupun suhu panas yang tidak wajar, maka media pemadam akan langsung disemprotkan.
Dalam melakukan pemasangan alat pemadam kebakaran otomatis atau GFTO ini, sebaiknya kita juga harus memilih kontraktor yang selalu mengutamakan standar NFPA, dengan teknisi ahli yang berpengalaman. Sehingga, hasil instalasi dapat bekerja dengan baik.
I am a Safety Educator and love to write. I try to help people to understand the importance of occupational safety, especially from fire hazards through the posts I publish on the website.
