Pengujian kualitas alat pemadam api harus dilakukan secara rutin oleh pemilik maupun pengguna APAR. Meskipun jarang digunakan, tapi bukan berarti APAR tidak membutuhkan perawatan. Inspeksi APAR justru wajib dilakukan secara rutin untuk menjaga kondisinya agar tetap prima dan bisa berfungsi optimal.
Tujuan Pengujian Kualitas Alat Pemadam Api Ringan
Alat pemadam api ringan (APAR) dapat dikatakan sebagai alat proteksi kebakaran yang cukup ekonomis karena bisa bertahan hingga 5 tahun tergantung jenis medianya. Meski bisa bertahan lama, namun APAR tetap membutuhkan perawatan atau inspeksi secara rutin.
Tujuan pengetesan alat pemadam api adalah untuk memastikan bahwa APAR berada dalam kualita dan kondisi yang baik. Terjadinya kerusakan pada salah satu atau beberapa komponen APAR adalah hal yang harus dihindar. Hal ini karena kerusakan komponen APAR akan menyebabkan performa dari alat pemadam api ini berkurang.
Pada saat melakukan pengujian kualitas alat pemadam api dan inspeksi APAR, adanya error atau kerusakan yang terjadi pada tabung APAR bisa diketahui. Dengan begitu, maka kamu bisa segera memperbaiki atau mengganti komponen yang rusak tersebut agar performa APAR bisa kembali prima.
Berapa Kali Pengujian APAR dalam Setahun?
Pengujian kualitas alat pemadam api diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No:PER.04/MEN/1980. Peraturan tersebut mencakup tentang syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan alat pemadam api ringan (APAR).
Berdasarkan peraturan tersebut, pengujian kualitas alat pemadam api ringan harus dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun. Pemeriksaan APAR dilakukan dalam jangka waktu 6 bulan dan 12 bulan. Dengan kata lain, pengujian APAR wajib dilakukan setiap 6 bulan sekali.
Pengujian APAR dalam jangka waktu tersebut dilakukan dengan memeriksa seluruh komponen pada APAR. Mulai dari tabung, pressure gauge, nozzle, hose, handle, safety pin, valve, serta media pemadam api yang ada di dalamnya. Jika dalam pemeriksaan ditemukan ada komponen yang rusak, maka harus segera diganti atau diperbaiki.
Cara Melakukan Inspeksi APAR Sesuai Standar NFPA
Untuk memastikan APAR berada dalam kondisi baik, pengujian kualitas alat pemadam api harus dilakukan dengan prosedur sesuai standar. Cara pengecekan APAR telah diatur dalam NFPA 10 tentang standar Portable Fire Extinguisher. Berikut adalah cara melakukan pengujian kualitas alat pemadam api ringan sesuai standar NFPA 10:
- Periksa tekanan APAR
Cara memeriksa tekanan tabung APAR dengan sistem stored pressure adalah dengan melihat manometer pada pressure gauge. Jika jarum petunjuk berada di area warna hijau (15 – 20 bar), artinya tekanan normal.
Sementara itu, pengujian kualitas tekanan tabung alat pemadam api dengan sistem cartridge adalah dengan melihat segel pada leher APAR. Apabila kondisi segel masih bagusm artinya tekanan APAR masih terjaga dan normal. - Cek safety pin
Safety pin diperiksa untuk melihat adanya kemungkinan rusak atau hilang. Jika safety pin hilang atau rusak, kemungkinan APAR tersebut sudah pernah digunakan. Jika begitu, maka harus segera dilakukan refill atau isi ulang APAR sesuai dengan jenis medianya. - Periksa katup APAR
Pastikan katup atau valve berada dalam kondisi baik. Cek daya katupnya, apakah masih kuat atau justru sudah mengalami pengurangan. Jika ada pengurangan daya katup, maka harus segera diganti atau diperbaiki. - Cek hose atau selang APAR
Pengujian kualitas alat pemadam api pada hose dilakukan untuk memastikan selang APAR tersebut tidak dalam keadaan tertekuk, berlubang, atau retak. Segera ganti hose APAR jika ditemukan adanya kecacatan pada komponen APAR tersebut. - Periksa nozzle APAR
Nozzle merupakan komponen output yang menjadi tempat keluarnya media APAR dari dalam tabung ke titik kebakaran. Komponen ini tidak boleh tersumbat karena bisa berakibat fatal, bahkan memicu terjadinya ledakan tabung. - Isi data inspeksi APAR
Jika semua proses pengujian kualitas alat pemadam api sudah selesai dilakukan, jangan lupa untuk mengisi data inspeksi APAR. Selanjutnya, kembalikan tabung APAR ke tempat semula. Pastikan tabung APAR diletakkan pada area yang mudah dilihat, diakses, dan tidak terhalang benda apa pun.
Uji Tekan pada Tabung Alat Pemadam Api Ringan
Alat pemadam api ringan bukan hanya membutuhkan inspeksi bulanan saja. Tabung APAR juga harus diuji agar kondisinya tetap prima. Nah, salah satu langkah pengetesan APAR yang wajib dilakukan adalah hydrostatic test atau hydrotest. Apa itu hydrotest?
Hydrotest merupakan pengujian yang dilakukan untuk membuktikan kualitas tabung alat pemadam api. Hydrostatic test berfungsi untuk mengetahui bagaimana kondisi fisik dari tabung alat pemadam api. Apakah tabung APAR dalam kondisi prima atau justu sebaliknya.
Hydrostatic test dilakukan untuk mendeteksi kebocoran serta kerusakan tabung APAR. Pengujian kualitas alat pemadam api ini penting dilakukan untuk memastikan apakah tabung APAR mengalami kerusakan atau tidak. Kondisi tabung APAR yang tidak layak pakai bisa membahayakan pengguna pada saat digunakan.
Kapan Dilakukan Uji Tekan pada Tabung APAR?
Tabung alat pemadam api termasuk dalam kategori bejana bertekanan yang harus menjalani hydrostatic test atau hydrotest secara rutin. Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor:PER.01/MEN/1982 Tentang Bejana Bertekanan.
Pengujian kualitas alat pemadam api dengan cara uji tekan wajib dilakukan secara berkala tergantung jenis media APAR yang digunakan. Interval uji hydrotest untuk setiap jenis media telah diatur dalam standar NFPA-10. Berikut adalah jangka waktu pengujian kualitas tekanan alat pemadam api sesuai jenis media yang ada di dalamnya:
- APAR Carbon Dioxide (CO2) : setiap 5 tahun
- APAR Liquid Gas (HFC-227) : setiap 5 tahun
- APAR Dry Chemical Powder : setiap 12 tahun
- APAR Foam : setiap 12 tahun
Cara Melakukan Uji Tekan pada Tabung APAR
Hydrotest harus dikerjakan oleh teknisi yang profesional dan berpengalaman. Selain itu, fasilitas uji dan peralatan keamanan juga harus lengkap. Tujuannya untuk menjaga keamanan serta memastikan kualitas dari alat pemadam api itu sendiri.
Uji tekan tabung APAR harus dilakukan dengan prosedur sesuai standar. Prosedur hydrotest pada alat pemadam api ringan dibahas secara rinci dalam NFPA 10. Secara garis besar, berikut adalah langkah-langkah uji hydrotest pada tabung APAR:
- Lakukan pengosongan media pemadam api dari dalam tabung APAR.
- Semua bagian-bagian APAR seperti part internal, valve, dan selang harus dilepas.
- Periksa kondisi fisik tabung APAR internal dan eksternal untuk mengetahui adanya bagian tabung yang berlubang, penyok, atau korosif.
- Apabila hasil pemeriksaan memperlihatkan kejanggalan pada tabung seperti korosi atau penyok, maka tabung harus disingkirkan dan tidak lagi dipergunakan.
- Jika tabung APAR dalam kondisi baik atau tidak mengalami kecacatan, maka siap untuk dilakukan pengujian hydrotest.
- Isi tabung pemadam api menggunakan air atau cairan ringan lainnya.
- Cek informasi mengenai tekanan kerja pada tabung APAR tersebut.
- Berikan tekanan hingga 1,5 – 2,5 kali dari tekanan kerja tabung APAR tersebut.
- Pengujian dilakukan selama minimal 30 detik.
- Periksa apakah ada tanda-tanda kerapuhan pada tabung APAR atau tidak.
Jika hasil pengujian kualitas alat pemadam api tersebut menunjukkan adanya penurunan tekanan pada pressure gauge, maka hal ini menandakan terjadinya kebocoran pada tabung APAR. Jika hal ini terjadi, maka perlu dilakukan test ulang atau pemusnahan tabung APAR.
Nah, itu dia informasi lengkap mengenai pengujian kualitas alat pemadam api sesuai standar. Yuk, lakukan inspeksi rutin agar APAR bisa berfungsi optimal! Inspeksi APAR lebih mudah dengan Firecek! Aplikasi cek APAR yang akan memudahkan kamu dalam melakukan monitoring, inspeksi, dan perawatan APAR.
I am a Safety Educator and love to write. I try to help people to understand the importance of occupational safety, especially from fire hazards through the posts I publish on the website.