Pernah kepikiran nggak sih bagaimana kalau di pesawat luar angkasa terjadi kebakaran? Tentu hal tersebut akan menjadi ancaman serius bagi tim ekspedisi yang berada di dalam pesawat tersebut.
Oleh sebab itu, sangat dibutuhkan upaya pencegahan dan penanganan kebakaran secara khusus. Karena kemunculan api di pesawat luar angkasa memiliki perbedaan signifikan dibandingkan dengan api yang sering kita lihat di Bumi.
Mengapa Api di Bumi dan di Luar Angkasa Berbeda?
Api di luar angkasa memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan api di Bumi. Saat api terbakar di Bumi, gas panas dari nyala api akan naik. Sehingga menciptakan arus udara yang membawa udara/oksigen menuju ke api dan membuat api terlihat memanjang ke atas.
Namun, jika di luar angkasa, api akan berproses melalui difusi molekuler, sehingga gas panas tidak akan naik ke atas. Bahkan di gravitasi yang rendah, nyala api tidak memiliki daya apung dan terlihat seperti gelembung yang menyelimuti bahan bakar.

Nyala api lilin di Bumi dan luar angkasa
Coba deh kamu lihat dan perhatikan gambar api di atas. Di Bumi, api lilin menyala ke atas dengan perpaduan warna kuning oranye. Sedangkan di luar angkasa, nyala api lilin cenderung lebih kecil membentuk bulatan kecil berwarna biru yang mengelilingi sumbu.
Dan Dietrich, seorang ilmuwan FLEX project di NASA’s Glenn Research Center Ohio mengatakan, bahwa “di luar angkasa, difusi molekuler menarik oksigen ke arah api dan bahan bakar menjauhi api dengan kecepatan 100 kali lebih lambat dari aliran buoyancy di Bumi.“
Api di luar angkasa juga dapat terbakar pada suhu yang lebih rendah dan dengan oksigen yang lebih sedikit daripada api di Bumi. Oleh sebab itu, bahan yang digunakan untuk memadamkan api di luar angkasa harus lebih terkonsentrasi.
Apa yang Menjadi Faktor Penyebab Kebakaran di Pesawat Luar Angkasa?
Sebenarnya jika kita berfikir menggunakan logika, kebakaran tidak akan terjadi di luar angkasa, karena disitu tidak ada oksigen (ruang hampa). Namun, berbeda dengan keadaan dimana sedang berada di dalam ruangan pelabuhan antariksa maupun pesawat luar angkasa.
Api bisa saja muncul, karena disitu terdapat banyak bahan yang dapat menimbulkan api dan mudah terbakar, seperti:
- Oksigen,
- Bahan bakar,
- Bahan isolasi termal, dan
- Benda elektronik.
Ada juga beberapa faktor yang memicu munculnya api hingga menyebabkan kebakaran, seperti:
- Terjadi kegagalan sistem,
- Bahan kimia yang tidak cocok,
- Korsleting listrik, dan
- Human error/kesalahan manusia.
Itulah beberapa faktor yang dapat menjadi pemicu dan penyebab terjadinya kebakaran pada sebuah pesawat luar angkasa. Tentu itu akan menjadi pusat perhatian bagi para perancang dan pengelola pesawat untuk selalu menyeleksi dan memeriksa pesawat luar angkasa sebelum diterbangkan.
Apakah Ada Penelitian & Eksperimen Keselamatan Kebakaran di Pesawat Luar Angkasa?
Ada, karena penelitian dan eksperimen sangat penting dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan ketahanan terhadap kebakaran pada pesawat luar angkasa.
Seperti yang tengah dilakukan oleh NASA (National Aeronautics and Space Administration) saat ini adalah penelitian terkait penyebaran api di luar angkasa beserta dengan langkah penanganannya.
Penelitian Terbaru dari NASA
Di bawah ini merupakan rangkaian penelitian yang dilakukan oleh NASA bersama dengan Solid Fuel Ignition and Extinction (SoFIE):
- Meneliti perambatan api yang stabil dan tidak stabil menggunakan bahan penerbangan tipis. Karena dengan mengubah ketebalan bahan uji akan membantu para ilmuwan dalam memahami kapan api akan membesar atau padam.
- Melakukan pengukuran perambatan api di atas permukaan datar yang tebal dan membandingkan hasilnya dengan perangkat yang digunakan di Bumi untuk menguji flammability bahan penerbangan.
- Setelah itu NASA akan memfokuskan pada pertumbuhan, penurunan, dan padamnya api di atas permukaan bola padat. Hal ini akan meningkatkan pemahaman tentang bagaimana ketahanan dari bahan yang tebal dan berbentuk bulat itu dipanaskan.
- Mengandalkan material Ignition & suppression test yang terdiri dari terowongan angin pembakaran kecil, sampel bahan silinder, pemanas radiasi, penyulut, dan peralatan pendukung lainnya.
- NASA juga melakukan penelitian mikrogravitasi ketangguhan bahan pesawat luar angkasa terhadap api. Kemudian hasil data tersebut akan dihubungkan dan dikaji dengan kondisi api di Bumi.
Nah, terlepas dari kelima rangkaian penelitian di atas, NASA juga memfokuskan penelitian untuk memahami bagaimana api dan kebakaran bereaksi di lingkungan di mana gravitasi sangat lemah atau bahkan tidak ada sama sekali.
Kemudian NASA juga mulai mengembangkan sistem deteksi kebakaran otomatis di pesawat luar angkasa.
Tujuan dari pengembangan ini adalah untuk mendeteksi kebakaran secara dini (menggunakan fire alarm system) dan mengaktifkan sistem pemadam api secara otomatis.
Dengan penelitian inilah semua aktivitas dan misi yang dijalankan oleh para astronot dapat berjalan dengan lancar dan minim resiko, terutama dalam hal kebakaran.
Bagaimana Upaya Pencegahan Kebakaran di Pesawat Luar Angkasa?
Merancang desain dan membekali bahan bakar yang aman untuk pesawat luar angkasa merupakan hal yang wajib. Terlepas dari itu, pesawat juga harus dibekali dengan beberapa peralatan dan sistem proteksi kebakaran, seperti:
1. Alat Pemadam Api
Alat pemadam api ringan (APAR) juga dibutuhkan untuk melindungi pesawat luar angkasa dari bahaya kebakaran. Kemudian untuk media pemadam api yang direkomendasikan adalah pemadam api busa/foam dan media CO2 (karbon dioksida).

Alat pemadam api ringan CO2 (karbon dioksida)
Peran APAR di luar angkasa ini sama seperti yang ada di Bumi, yaitu untuk mengendalikan dan memadamkan kebakaran tahap awal.
Ada tiga langkah yang harus dilakukan astronot ketika mengetahui ada kebakaran di dalam pesawat luar angkasa, sebagai berikut:
- Langkah pertama, harus mematikan sistem ventilasi terlebih dahulu untuk memperlambat penyebaran api.
- Kemudian dilanjut dengan mematikan listrik di daerah yang terkena dampak kebakaran.
- Baru setelah itu astronot bisa mendatangi lokasi dan menyemprotkan APAR ke titik api untuk memadamkan kebakaran.
Namun, astronot harus melengkapi diri dengan bantuan alat pernapasan mandiri seperti yang sering dipakai oleh petugas pemadam kebakaran di Bumi.
2. Sistem Detektor Kebakaran
Pesawat luar angkasa juga harus dilengkapi dengan sistem fire detector yang dapat mendeteksi kebakaran pada tahap awal. Sehingga tindakan pencegahan dan pemadaman dapat dilakukan dengan cepat.

Instalasi program smoke detector pesawat luar angkasa
Mendeteksi munculnya api di luar angkasa juga berbeda dengan di Bumi, lho! Kalau seperti yang kita lihat di Bumi, detektor asap, panas, maupun gas akan dipasangkan pada langit-langit atau bagian atas dinding, karena di situlah asap dan suhu panas menyebar.

Tampak ventilasi pada pesawat luar angkasa
Tapi kalau di luar angkasa, asap atau suhu panas tidak naik. Sehingga detektor akan ditempatkan di dalam sistem ventilasi. Ini berlaku untuk pemasangan di dalam pesawat ekspedisi maupun stasiun luar angkasa.
3. Sistem Pemadam Kebakaran Otomatis
Untuk memberikan keamanan berlapis, sistem kebakaran otomatis juga bisa menjadi salah satu solusi yang tepat.
Sistem ini dapat memadamkan kebakaran dengan cepat dan mencegahnya menyebar, tentunya secara otomatis jika terdeteksi ada indikasi terjadi kebakaran.
Media pemadam api seperti apa yang cocok untuk memproteksi stasiun atau pesawat luar angkasa?
Sistem ini akan efektif jika menggunakan media pemadam api berbentuk gas atau sistem pemadam cair.
Tentu saja hal tersebut bisa disesuaikan dengan area yang akan diproteksi. Jika area harus steril dari air, maka media yang tepat adalah pemadam gas.
Standar Perlindungan Kebakaran Fasilitas Pesawat Luar Angkasa dari NFPA
Keselamatan kebakaran menjadi salah satu prioritas besar bagi NASA dan Organisasi yang menyediakan fasilitas penerbangan.
Apalagi maestro bisnis seperti Elon Musk dan Richard Branson telah membahas tentang rencana perjalanan komersial ke luar angkasa di masa depan.
Sementara itu, NASA juga telah mengumumkan rencana pendaratan pesawat luar angkasa di bulan dengan dua awak pada tahun 2025 mendatang.
Tak hanya itu, di pertengahan 2030-an nanti juga akan menjadi sesuatu yang ramai, karena akan ada rencana peluncuran pesawat komersil dengan jumlah awak yang belum ditentukan untuk menuju ke Mars.
Kini ada standar terbaru yang sedang dalam pengembangan, yaitu NFPA 461, berisikan tentang perlindungan kebakaran fasilitas pelabuhan antariksa.
Baca lebih lengkap tentangĀ NFPA 461 – Standard for Fire Protection of Spaceport Facilities.
Kesimpulan
Kebakaran akan menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup dan misi para astronot yang sedang bertugas.
Oleh karena itu, keamanan dan ketahanan terhadap kebakaran menjadi faktor penting yang dipertimbangkan dalam perancangan dan pembuatan pesawat luar angkasa.
Alat dan sistem proteksi terhadap kebakaran harus dirancang dan diterapkan secara cermat. Begitu juga dengan pelatihan serta kesadaran keselamatan yang tepat harus diberikan kepada awak pesawat dan teknisi untuk mengurangi risiko terjadinya kebakaran.
Baca Juga:
- Begini Cara Mitigasi Kebakaran Pemukiman Padat Penduduk
- Desain Gedung Parkir Untuk Mobil Listrik Menurut NFPA
- Apakah Motor Listrik Bisa Terbakar? Ini Penjelasan dari NFPA
Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuanmu terkait dengan penyebab dan pencegahan kebakaran pesawat luar angkasa.
Jangan lupa untuk membagikan artikel ini ke orang-orang terdekatmu, supaya mereka juga mendapatkan pengetahuan seperti yang kamu dapatkan.
Referensi: https://www.nasa.gov/missions/shuttle/f_fireprevention.html https://www.space.com/13766-international-space-station-flex-fire-research.html https://www.zmescience.com/science/physics/how-fire-burns-space-zero-gravity/ https://www.newscientist.com/article/mg24733000-900-lighting-fires-in-space-is-helping-us-make-greener-energy-on-earth/ https://www.nasa.gov/feature/glenn/2022/fighting-fire-with-fire-new-space-station-experiments-study-flames-in-space
Halo, saya Yanasari sebagai Fire Safety Educator di Firecek App yang ingin berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang keselamatan kebakaran melalui website ini.