Tim Checker pasti sudah cukup familiar dengan apa itu fire sprinkler. Tapi, untuk sprinkler gedung apakah sudah tahu jika kita harus memperhatikan sistem apa yang tepat untuk digunakan dan juga klasifikasi huniannya? Jika belum tahu, kebetulan hari ini Firecek akan membahas detail tentang fire sprinkler, langsung simak di bawah ini ya!
5 Jenis Sistem Sprinkler Gedung, Mana yang Paling Bagus?
Dalam merencanakan fire sprinkler, Tim Checker harus mengikuti peraturan yang ada di bawah ini:
- Fire Offices’ Committee (Foreign); Rules for Automatic Sprinkler Installation, 1974.
- NFPA 13: Installation of Sprinkler Systems, 1994 Edition, National Fire Protection Association.
- Standard Nasional Indonesia (SNI) 03-3989- 2000 tentang Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem springkler otomatis untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung.
Tapi ternyata tidak hanya peraturan di atas saja yang harus Tim Checker ketahui! Ada juga jenis sistem sprinkler gedung yang juga perlu Tim Checker ketahui, gunanya agar bisa menentukan sistem mana yang tepat bagi area yang akan kamu proteksi.
Ada 5 jenis sistem sprinkler gedung yang bisa Tim Checker cek di bawah ini:
- Wet system
Sistem ini didisain langsung dengan menyambungkan air ke jet sprinkler. Jadi, saat kebakaran mulai terdeteksi air akan segera dapat menyembur dan memadamkan api. Sistem ini juga paling familiar dalam instalasi fire sprinkler. - Dry pipe system
Sistem ini didisain untuk menghindari air membeku di dalam saluran perpipaan, terutama di negara 4 musim. Maka, di antara tempat penyimpanan air dan valve sprinkler terdapat nitrogen dalam pipa. Air akan mengalir masuk saat sistem fire sprinkler aktif. - Deluge system
Pada sistem ini kepala sprinkler selalu dalam posisi terbuka, semua titik sprinkler akan mengeluarkan air saat valve yang terhubung dengan sistem detektor kebakaran mendeteksi adanya api. - Pre-action system
Pada sistem ini, air akan ditahan oleh katup pre-action valve dan posisi kepala sprinkler tertutup. Sistem ini akan aktif saat valve yang terkoneksi detektor kebakaran mendeteksi kebakaran dan kepala sprinkler pecah. - Combined dry pipe
Sistem ini merupakan gabungan dari sistem wet dan dry. Tujuan utamanya adalah untuk mem-back up salah satu sistem jika terjadi error. Semisal wet system gagal beroperasi, maka dry system yang akan mem-back up, begitu juga sebaliknya. Sebelum aktif, semua jaringan perpipaan sistem ini akan diisi udara bertekanan dan dialiri air saat aktif.
Nah, itulah ke 5 jenis sistem sprinkler yang bisa Tim Checker pakai sesuai kebutuhan.
Penting! Cek Klasifikasi Hunian Sebelum Instalasi Fire Sprinkler
Tim Checker, sebelum merencanakan sprinkler gedung, coba perhatikan 3 klasifikasi hunian di bawah ini terlebih dahulu!
- Klasifikasi hunian bahaya kebakaran ringan
2.25 mm/menit (kepadatan pancaran)
84 m2 (daerah kerja maksimum)
Contoh hunian: rumah, sekolah, hotel, rumah sakit, kantor dan sebagainya. - Klasifikasi hunian bahaya kebakaran sedang
5 mm/menit (kepadatan pancaran)
72-360 m2 (daerah kerja maksimum)
Contoh hunian: industri ringan, seperti pabrik tekstil, industri pengolahan logam, bengkel mobil dan sebagainya. - Klasifikasi hunian bahaya kebakaran berat
7.5-12.5 mm/menit – 7.5-30 mm/menit (kepadatan pancaran)
260-300 m2 (daerah kerja maksimum)
Contoh hunian: industri kimia, pabrik cat, pengolahan karet dan sebagainya.
Itulah, 3 klasifikasi hunian yang juga harus dipertimbangkan saat perencenaan fire sprinkler gedung. Nah, jika sudah memahami poin-poin di atas, kami harap Tim Checker bisa melakukan instalasi sprinkler gedung dengan baik dan benar.
Kami juga selalu mengigatkan untuk selalu melakukan pengecekan alat pemadam api milik Tim Firecek. Tentunya supaya sistem pemadam api dapat bekerja dengan maksimal. Tentunya, untuk memudahkan pengecekan alat pemadam api, Tim Checker bisa banget nih pakai aplikasi Firecek untuk pengecekan ringkas, real-time dan paperless!